SLAM-KEMBALI
MERINDU
Cipt. Mohd Azam Sulong, Saari Jusoh
Izinkanlah kutitiskan
Air mata keresahanku
Dicengkam kerinduan yang tak bertepi
Biarkan serpihan rembulan
Berguguran ke ribaanku
Agar terang kelam malam
Yang kita lalui
Oh,
asyiknya
Kalimat cintamu yang kau lafazkan
'Ku cinta padamu
Kutebarkan
jala cinta
Di pesisir pantai hatimu
Yang terbuka menantiku
Segala telah terbukti
Cintamu ternyatalah suci
Bagaikan mimpi
Jadi realiti
Oh,
asyiknya
Kalimat cintamu yang kau lafazkan
Kau segalanya
Reff:
Ternyata yang indah
Sukarnya dimadah
Bak cahaya yang tak tertadah
Sehingga 'ku sanggup terhimpit
Di dada waktu
Walaupun lena diulit sepi
Kukirakan
penantian penuh siksaan
Rupanya indah bak sesaat dalam semayam
Hanya satu pintaku ketulusan hati
Agar engkau tahu
Oh, asyiknya
Oh, pedihnya
Penantian
Reff:
Ternyata yang indah
Sukarnya dimadah
Bak cahaya tak tertadah
Sehingga 'ku sanggup terhimpit
Di dada waktu
Walaupun lena diulit sepi
Kukirakan
penantian penuh siksaan
Rupanya indah bak sesaat dalam semayam
Hanya satu pintaku ketulusan hati
Agar engkau tahu
Oh, asyiknya
Oh, pedihnya
Penantian
Izinkanlah
kutitiskan
Air mata keresahanku
Dicengkam kerinduan yang tak bertepi
Biarkan serpihan rembulan
Berguguran ke ribaanku
Agar terang kelam malam
Yang kita lalui
Cipt. Mohd Azam Sulong, Saari Jusoh
Izinkanlah kutitiskan
Air mata keresahanku
Dicengkam kerinduan yang tak bertepi
Biarkan serpihan rembulan
Berguguran ke ribaanku
Agar terang kelam malam
Yang kita lalui
Kalimat cintamu yang kau lafazkan
'Ku cinta padamu
Di pesisir pantai hatimu
Yang terbuka menantiku
Segala telah terbukti
Cintamu ternyatalah suci
Bagaikan mimpi
Jadi realiti
Kalimat cintamu yang kau lafazkan
Kau segalanya
Ternyata yang indah
Sukarnya dimadah
Bak cahaya yang tak tertadah
Sehingga 'ku sanggup terhimpit
Di dada waktu
Walaupun lena diulit sepi
Rupanya indah bak sesaat dalam semayam
Hanya satu pintaku ketulusan hati
Agar engkau tahu
Oh, asyiknya
Oh, pedihnya
Penantian
Ternyata yang indah
Sukarnya dimadah
Bak cahaya tak tertadah
Sehingga 'ku sanggup terhimpit
Di dada waktu
Walaupun lena diulit sepi
Rupanya indah bak sesaat dalam semayam
Hanya satu pintaku ketulusan hati
Agar engkau tahu
Oh, asyiknya
Oh, pedihnya
Penantian
Air mata keresahanku
Dicengkam kerinduan yang tak bertepi
Biarkan serpihan rembulan
Berguguran ke ribaanku
Agar terang kelam malam
Yang kita lalui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar